Bandung, Jawa Barat – Kodam III Siliwangi menggelar sosialisasi Doktrin TNI AD Tahun 2025 di Ruang R.A. Kosasih, Makodam III/Siliwangi, Kamis (5/6/2025). Kegiatan ini menitikberatkan pada penggunaan kekerasan dalam OMSP, prosedur evakuasi medis, serta pemanfaatan drone dalam operasi militer.
Kasdam III/Slw: TNI Harus Siap Hadapi Tantangan Operasi Modern

Brigjen TNI Tato Hadiyan membuka kegiatan mewakili Pangdam III/Siliwangi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pembaruan strategi. Menurutnya, tantangan operasi saat ini membutuhkan kecepatan, akurasi, dan pendekatan berbasis teknologi.
“Kami perlu merespons situasi yang terus berubah dengan cepat. Doktrin baru ini menjadi langkah penting menghadapi kompleksitas tugas ke depan,” ucapnya.
Komandan Satuan dan Danyon Ikuti Sosialisasi Secara Daring
Brigjen TNI Teguh Pudji Raharjo memimpin tim sosialisasi. Ia hadir bersama para Asisten Kasdam dan Komandan satuan. Para Danrem, Dandim, hingga Danyon di jajaran Kodam III/Siliwangi juga mengikuti sesi secara virtual melalui video conference.
Peserta tidak hanya mendengarkan materi. Mereka juga aktif berdiskusi untuk menyamakan pemahaman dan mengevaluasi implementasi petunjuk teknis yang ada.
Doktrin Baru Perkuat Profesionalisme dan Kesiapan TNI
Kodam III/Siliwangi berharap doktrin ini memperkuat kesiapan operasional satuan. Pembaruan ini dirancang agar prajurit bisa menjalankan tugas secara cepat, tepat, dan adaptif di lapangan.
“Kami tidak hanya menyusun aturan. Kami juga ingin membangun sistem operasi militer yang modern dan responsif,” jelas Brigjen Teguh.