Curug Tiluan adalah air terjun kembar tersembunyi di Garut Selatan yang kini mulai populer. Cocok untuk wisata alam dengan suasana asri dan alami.
GARUT – Terletak di kawasan selatan Kabupaten Garut, Curug Tiluan kini mulai dilirik sebagai salah satu destinasi wisata alam potensial. Meski belum seterkenal curug lain di Garut seperti Curug Orok atau Curug Sanghyang Taraje, Curug Tiluan menawarkan keindahan yang tak kalah memikat dengan suasana yang masih alami.
Curug ini dikenal dengan dua aliran air terjun yang berdampingan—itulah mengapa dinamakan “Tiluan” (berdua dalam Bahasa Sunda). Aliran airnya jernih, dikelilingi tebing hijau dan pepohonan rindang, menciptakan suasana sejuk yang cocok untuk melepas penat dari hiruk pikuk kota.
Akses Lokasi
Curug Tiluan berada di wilayah selatan Garut, bisa diakses dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Akses jalan menuju lokasi cukup menantang, namun telah mulai diperbaiki secara swadaya oleh warga setempat. Dari pusat kota Garut, perjalanan bisa memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam tergantung kondisi lalu lintas.
Fasilitas & Harga Tiket
Fasilitas di Curug Tiluan masih tergolong sederhana. Tersedia area parkir, beberapa warung warga, dan jalur tracking menuju curug. Toilet umum dan tempat sampah mulai dibangun dengan bantuan gotong royong. Tiket masuk dikenakan secara sukarela sebagai bentuk kontribusi untuk pengelolaan dan kebersihan area wisata.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan
Pengunjung dapat menikmati aktivitas seperti:
- Bermain air dan mandi di bawah curug
- Berfoto dengan latar belakang air terjun kembar
- Menikmati makanan khas di warung lokal
- Tracking ringan menyusuri jalur alam
Tips Berkunjung
- Gunakan alas kaki yang tidak licin
- Datang di pagi atau siang hari untuk pencahayaan alami yang bagus
- Jaga kebersihan dan hindari membuang sampah sembarangan
- Pastikan kendaraan dalam kondisi prima karena jalur menuju curug cukup menanjak
Curug Tiluan adalah bukti bahwa pesona alam Garut belum habis. Dengan promosi dan pengelolaan yang tepat, destinasi ini berpotensi menjadi primadona baru bagi wisatawan pencinta alam.
