Cerita rakyat Aborigin jadi cara menyenangkan untuk mengenalkan nilai-nilai budaya dan penghormatan terhadap masyarakat adat pada siswa SD.
Cerita rakyat Aborigin menyimpan kekayaan nilai moral, filosofi hidup, dan sejarah lisan yang diwariskan secara turun-temurun. Dalam momentum Reconciliation Week, siswa-siswi SD bisa belajar tentang budaya masyarakat adat melalui sesi membaca dongeng yang interaktif dan reflektif.
Aktivitas ini tak hanya menanamkan rasa hormat pada warisan budaya, tetapi juga melatih empati, imajinasi, dan keterampilan menyimak. Cerita seperti Tiddalik the Frog atau The Rainbow Serpent memberi pemahaman tentang pentingnya menjaga alam, hidup selaras dengan lingkungan, serta menghormati leluhur.
Kegiatan ini sangat cocok dilakukan di ruang kelas atau luar ruangan, dengan pendekatan bercerita yang disesuaikan dengan usia siswa.
Dengan mengenalkan cerita rakyat Aborigin, guru telah membantu membangun kesadaran inklusif dalam pendidikan sejak dini. Ini bukan hanya soal dongeng—ini tentang jembatan untuk saling memahami dan menghargai antarbudaya.
Lihat juga: Semangat Belajar di SDN Sukarela Jadi Inspirasi Lahirnya Fenomena MILOQ Kids